Sekprov : Dana jangan hanya habis di fisik
PALU – Inovasi tidak melulu seputar penemuan teknologi baru untuk diterapkan membangun desa tapi bisa berupa praktik pengelolaan yang kian efektif dari waktu ke waktu.
Pernyataan ini disampaikan Sekda Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Dr. H. Moh. Hidayat Lamakarate, M.Si saat menjadi narasumber Rakor Provinsi Program Inovasi Desa Tahap Ke-2 Tahun 2019, Senin (7/10), di Hotel Swissbell Palu.
Menurut Sekprov inovasi mesti bisa memberi dampak ekonomi bagi masyarakat dan pemerintahan desa.
Terkait alokasi dana desa, sebaiknya jangan hanya difokuskan untuk membiayai kebutuhan sarana prasarana desa.
“Melainkan bagaimana dana itu dikreasi menjadi program-program pemberdayaan warga berbasis keunggulan domestik desa,”ungkapnya.
Agar tumbuh jiwa wirausaha yang diharap bisa berkontribusi meningkatkan PAD desa. “Maka dana desa jangan hanya habis di fisik,” tegasnya.
Ia lantas mengharapkan agar kepala desa ke hal-hal inovatif lewat tenaga pendamping desa guna mencegah pemanfaatan yang mubazir.
“Jangan sampai keadaan desa sama saat belum ada dana desa dan sudah ada,” harapnya agar tenaga pendamping ikut berperan membantu kades.
“Dengan diperhatikannya desa dan dimasukkan dalam nawa cita, Insya Allah akan mendorong kemajuan desa,” pungkasnya.
Dalam acara yang dibuka Kepala Badan Pemberdayaan dan Pemerintahan Desa Zubair, S.Sos, M.Si mengundang lebih kurang 100 peserta meliputi para kepala BPMPD kabupaten serta camat, kepala desa, dan pendamping desa dari 12 kabupaten se Sulteng. (hms-prov/BC-Zul)