PALU – Setelah setahun lebih terendam di dasar laut. Warga Mamboro Palu untuk kesekian kalinya menemukan mobil korban bencana tsunami Palu yang terjadi 28 September lalu.
Mobil pribadi jenis sedan berwarna biru berhasil evakuasi ke daratan oleh warga kemarin petang (19/11/19).
Proses evakuasi saksi bisu tsunami Palu ini mulai dilakukan warga sejak pukul 16.00 Wita.
Banyak mendapatkan perhatian warga terutama pengendara mobil dan kenderaaan roda dua.Sehingga itu sempat membuat kemacetan jalan yang panjang hingga ratusan meter.
Beruntung proses evakuasi yang menggunakan tali yang ditarik truk, akhirnya berhasil diangkat ke darat pada pukul 18.30 Wita.
Salah seorang penyelam mobil, Moh Afandi mengatakan, dia bersama nelayan lain, Bobby, turun ke dasar laut untuk mempersiapkan pengangkatan dari dasar laut sejak pukul 07.00 Wita,
Mobil nahas tersebut ditemukan berjarak sekitar 150 meter dari bibir pantai Mamboro oleh warga yang sedang mencari ikan.
Informasi menyebutkan posisi mobil ini diketahui, karena sebelumnya dua nelayan ini pernah mangangkat kontainer di dekat wilayah Citraland.
“Saat ingin pulang dengan cara menyelam tepat di belakang bengkel di kawasan Pantai Dupa, Layana, mobil ini dilihat oleh mereka.
Kedalaman mobil ini diperkirahkan sekitar 22 meter, dari bibir pantai hanya berjarak 150 meter,”ungkap warga di lokasi.
Sementara itu saat ditemukan, tidak terdapat jenazah di dalam mobil berwarna ungu tersebut. Sementara kondisi kendaraan telah dipenuhi karang. Bahkan warga berebut ikan yang terperangkap di dalam mobil.
Puluhan Kendaraan Sudah Ditemukan
Menurut Bobi Lasani (42 ) warga setempat, penemuan kendaraan di pantai Mamboro bukan kali pertama ini terjadi. Hingga kini telah ada puluhan kendaraan baik motor maupun mobil yang temukan warga dan diangkat ke darat.
“Kalau puluhan mungkin ada jumlahnya yang sudah kita angkat sampai sekarang,” kata Bobi yang ditemui di pantai Mamboro.
Kendaraan-kendaraan korban tsunami yang berhasil diangkat warga umumnya akan dibiarkan beberapa hari di pinggir pantai.
Sambil menunggu sang pemilik mengambilnya. Namun jika tidak diambil warga bersepakat menjualnya.
“Sama seperti kendaraan-kendaraan yang kita angkat ke darat, kalau tidak ada yang datang ambil, kita jual,” lanjut Bobi.
Namun Moh Afandi menambahkan keberadaan mobil tersebut sudah ada seorang warga yang mengaku miliknya.
“Kita belum tahu nanti bagaimana nasib mobilnya ini, tetapi tadi sempat ada yang mengaku pemiliknya,” ungkap Moh Afandi.(Radar/KabarSelebes/BC-AM)