GORONTALO – Semua orang tau pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Provinsi Gorontalo hingga Tahun 2020 tersedia. Namun kenyataannya kelangkaan masih saja terjadi, apalagi untuk jenis premium. Ulah spekulan BBM dinilai menjadi penyebabnya.
Kondisi inilah sehingga Pemerintah Provinsi Gorontalo bersama Polda Gorontalo, Korem 133/Nani Wartabone.
Serta Pertamina dan Hiswana Migas pun sepakat akan menempatkan aparat gabungan untuk menertibkan antrian BBM di seluruh SPBU di wilayah Provinsi Gorontalo.
“Kita akan melakukan peninjauan dan penertiban di 28 SPBU yang ada di Provinsi Gorontalo, mulai dari Kota Gorontalo sampai Pohuwato.
Kita akan tempatkan polisi, TNI, Satpol PP dan dari ESDM,” ungkap Wakil Gubernur Idris Rahim usai rapat gabungan yang dipimpin Gubernur Rusli Habibie, kemarin (22/11/19).
Pada penempatan aparat gabungan yang akan dilakukan secara masih ini, sasarannya bukan hanya penertiban antrian BBM saja.
Melainkan juga untuk kendaraan bodong, tidak membawa surat-suratan, kendaraan. Dengan modifikasi tangki serta kendaraan yang bolak-balik mengisi BBM dengan jumlah yang banyak.
“Pasokan BBM kita hingga awal tahun 2020 tersedia. Permasalahannya, kuota BBM, terutama jenis premium yang masih kurang dan sering menjadi rebutan.
Bahkan disalahgunakan oleh oknum tertentu untuk diecer kembali,” tambah Wakil Gubernur Idris Rahim.
Pada pertemuan itu pula, PT Pertamina juga diminta untuk intens menggelar sosialisasi di berbagai media tentang larangan penjualan BBM di depot-depot tanpa izin.
Sosialisasi ini penting untuk mengedukasi warga tentang keunggulan menggunakan BBM jenis pertalite, pertamax dan pertamax turbo, jika dibandingkan dengan premium yang kualitasnya paling rendah.(BC-AM).