PALU – Satu pemancing yang menjadi korban gigitan hiu saat kapal terbakar kini masih dirawat di Rumah sakit.
Sementara 11 pemancing lainnya yang sempat terombang ambing selama dua hari pasca insiden kebakaran kapal speed fiber kini dalam keadaan selamat.
“Menurut infonya memang ada satu kena gigit binatang buas, infonya hiu, intinya semua masih dalam keadaan selamat dari 12 orang,” ungkap Kepala Kantor SAR Palu, Basrano kemarin.
Adapun dihimpun dari sejumlah sumber, kejadian kebakaran kapal berpenumpang 12 orang terjadi Jumat (22/11/19). Kedua belas penumpang diketahui masuk ke Perairan Bangkurung untuk memancing.
Namun saat hendak berangkat dari Kecamatan Toili, Kabupaten Morowali menuju Perairan Bangkurung kapal mengalami kebakaran.
“Kapal terbakar akibat turbo mesin yang terlalu panas,”ungkap sumber menirukan ungkapan salah satu pemancing .
Maka untuk mengevakuasi diri para pemancing itu terpaksa harus melompat ke laut dengan jaket pelampung. Di tengah perairan, mereka mendapatkan sampan yang kemudian difungsikan sebagai rakit.
Namun saat hendak naik sampan, salah seorang dari mereka, yang bernama Safaruddin (46) digigit ikan hiu. Safaruddin digigit di betis sebelah kanan dan mengalami luka.
Mengetahui rekan mereka jadi korban gigitan ikan hiu, ke-11 pemancing lainnya menolong korban.
Dengan tetap menjaga darah tidak jatuh ke air laut yang akan memancing kedatangan ikan hiu. Maka mereka mengikat kaki korban dengan kain seadanya sambil terus mengapung di atas rakit seadanya.
Sementara informasi lain menyebutkan, 12 orang pemancing dari Toili, Kabupaten Banggai.
Dikabarkan terombang-ambing selama kurang lebih 2 hari di lautan lepas sebelum ditemukan nelayan di Baturube, Bungku Utara, Morowali Utara.(Trib/Rdr/BC-AM).