Berdasarkan perolehan hibah Pengabdian Kepada Masyarakat dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Tahun 2019, Universitas Kristen Tentena (Unkrit) melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) di Desa Buyumpondoli Kecamatan Pamona Puselemba Kabupaten Poso sejak Juni hingga November 2019.
Pelaksana kegiatan ialah tim pengabdi masyarakat (abdimas) yang terdiri dari 2 orang dosen Unkrit, yaitu Marianne R. Mamondol, S.P.,M.Si dan Silvany A. Taariwuan, S.E.,M.Si. Tujuan kegiatan ini ialah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada mitra untuk memanfaatkan dan mengolah limbah pertanian sabut kelapa menjadi pupuk organik berupa abu untuk diaplikasikan pada tanaman jagung pulut.
Metode pelaksanaan kegiatan meliputi : (1) Kegiatan penjelasan mengenai permasalahan limbah pertanian, proses pembuatan pupuk organik dengan bahan baku limbah sabut kelapa, dan aspek ekonomis penggunaan pupuk organik abu sabut kelapa, (2) Kegiatan produksi berupa pelatihan pembuatan pupuk organik abu sabut kelapa, pengaplikasian pupuk pada tanaman jagung pulut, dan analisis keuntungan usahatani untuk mengukur peningkatan omzet, dan (3) Kegiatan pendampingan mitra selama proses pelatihan pembuatan pupuk organik dan produksi tanaman.
Mitra kegiatan terdiri dari 1 orang petani yang termasuk dalam kategori masyarakat yang produktif secara ekonomi. Evaluasi pelaksanaan program dilakukan setiap akhir bulan dengan melakukan perbandingan antara kemajuan yang telah dicapai dengan perencanaan awal kegiatan.
Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pelaksanaan program pada petani mitra telah memberikan peningkatan terhadap capaian teknis dan ekonomis usahatani jagung pulut. Peningkatan produksi jagung pulut yang diperoleh ialah dari 0,90 ton/ha sebelum pelaksanaan program menjadi 3,912 ton/ha sesudah pelaksanaan program, atau terjadi kenaikan produksi sebesar 334,67 %.
Sedangkan peningkatan pendapatan usahatani ialah dari Rp 2.600.000/ha/musim tanam menjadi sebesar Rp 16.066.000/ha/musim tanam, atau terjadi kenaikan pendapatan sebesar 517,923 %. Peningkatan ini terbilang cukup signifikan, terutama mengingat kendala yang dihadapi tim dalam pelaksanaan program yaitu musim kemarau panjang yang dapat mengancam kegagalan panen.
Secara keseluruhan, tingkat kepuasan mitra yang cukup tinggi terhadap kerja sama dan keluaran (outcome) kegiatan pada usaha produktif mitra merupakan pendorong bagi mitra untuk melanjutkan adopsi teknologi pemupukan organik abu sabut kelapa pada kegiatan-kegiatan usahatani jagung pulut selanjutnya.
Penulis :
Marianne Reynelda Mamondol, S.P., M.Si.
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Kristen Tentena