JAKARTA – Unggahan seorang pengguna Facebook tentang gempa bumi dengan skala besar yang akan terjadi di Pulau Jawa. Kembali dibantah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kepala BMKG Dwikortika Karnawati seperti dilansir Antara menyatakan gempa tidak dapat diprediksi. Dan meminta agar masyarakat hanya mempercayai info yang berasal dari BMKG.
Sebelum ada pernyataan Kepala BMKG, bantahan yang sama sudah disampaikan Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono.
Seperti dilaporkan Kompas.Com kemarin, dengan tegas menyebutnya berita tersebut sebagai hoaks.
“Foto lautan retak yang berpotensi gempa besar di Jawa adalah tidak benar. BMKG menegaskan. Isu mengenai gempa Lombok yang akan memicu aktifnya gempa megathrust Selatan Jawa-Selat Sunda adalah kabar bohong atau hoaks,” kata Daryono.
Menurutnya, gempa besar yang mengguncang Lombok tahun lalu tidak memiliki hubungan langsung dengan zona megathrust di Samudera Hindia. Sehingga tidak dapat disebut mendatangkan potensi gempa bagi Pulau Jawa.
“Sumber gempa di Lombok tahun 2018 lalu adalah Sesar Naik Flores yang tidak memiliki hubungan langsung dengan zona megathrust di Samudra Hindia. Kedua sumber gempa tersebut berbeda dan dipisahkan dengan jarak yang sangat jauh,” jelasnya.
Satu hal paling penting yang harus dipahami masyarakat luas agar tidak terus menerus termakan informasi hoaks. Mengenai isu gempa adalah mengetahui fakta bahwa belum ada alat yang dapat memprediksi gempa.
Jadi, jika ada yang menyampaikan prediksinya tentang gempa dapat dipastikan sebagi hoaks.
Hal ini sudah berulangkali disampaikan oleh BMKG.
“Sampai saat ini belum ada negara dengan teknologi apapun yang mampu memprediksi. Kapan, dimana dan berapa kekuatan gempa bumi yang akan terjadi secara tepat hari dan tanggalnya,” ucap Daryono.
“Maka jangan pernah percaya ramalan dan prediksi gempa bumi. Mohon masyarakat agar mengabaikan berita hoaks tersebut dan tak ikut menyebarkannya,” lanjutnya.
Oleh Facebook sendiri, postingan tersebut saat ini sudah dikategorikan sebagai berita hoax.(BC-AM).