Ternyata Selama 2019 Sulteng Diguncang 1.099 Gempa

Azis
gempa sulteng selama 2019 yang direalese BMKG.(ist/ST)
Bagikan:

PALU- Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami aktivitas gempa bumi sebanyak 1.099 kali.  Dan 82 kali dirasakan masyarakat dalam berbagai magnitudo dan kedalaman selama tahun 2019.

Hal ini sesuai  data yang diterima media ini, kemarin (2/1/2020), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Palu, mencatat gempa bumi terjadi setiap bulannya dengan jumlah yang berbeda-beda.

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Kelas 1 Palu, Hendrik Leopatty mengatakan, April menjadi bulan paling sering terjadi gempa bumi diantara bulan-bulan lainnya.

BACA  Calon Sekdaprov Sulteng, Menyisahkan Tiga Nama Fahrudin, Sadly dan Novalina

“Dari jumlah gempa yang terjadi, tercatat juga paling tinggi gempa yang dirasakan masyarakat,” jelasnya.

Berdasarkan data jumlah gempa setiap bulan, pada Januari provinsi ini mengalami 92 kali gempa bumi, Februari sebanyak 102 kali, Maret 100 kali, April 177 kali, Mei 105 kali, dan Juni 89 kali gempa.

Memasuki Bulan Juli, Sulteng mengalami 58 kali gempa bumi, Agustus 32 kali, September 59 kali, Oktober 77 kali, November 114 kali, dan Desember 94 kali gempa.

BACA  Verna Catat Sejarah di Sulteng, Bupati Poso Pertama Perempuan

Menurut Hendrik, gempa yang terjadi didominasi gempa bumi dangkal. Sementara untuk kategori gempa menengah cukup sedikit dan kategori dalam hanya terjadi pada April satu kali, Agustus satu kali, dan September 2019 satu kali.

Aktivitas gempa bumi dangkal tersebut berada di zona patahan sesar Palu Koro, Matano, dan Sesar Peleng. Kemudian di bangian utara Kabupaten Tolitoli dan Buol, bagian selatan Provinsi Gorontalo, Pulau Wakai dan bagian Utara Luwuk, Kabupaten Banggai.

BACA  Gempa Magnitudo 6 SR Guncang Bolsel, Terasa Sampai ke Gorontalo dan Sulteng

Dari jumlah gempa yang terjadi, kata Hendrik, April menjadi bulan paling banyak mengalami gempa sebanyak 177 kali. Bahkan di bulan tersebut, tercatat 15 kali gempa dirasakan masyarakat.

“Untuk mitigasi bencana, masyarakat tetap diimbau selalu waspada dan perhatikan langkah-langkah yang harus dilakukan jika terjadi gempa bumi,” jelasnya. (BC-AM).

Next Post

Nataru, Peredaran Uang di Sulteng Capai Rp 1,14 triliun

PALU – Peredaran uang rupiah sepanjang Desember 2019 untuk memenuhi kebutuhan uang pada hari raya Natal dan tahun baru 2020 (Nataru) di Sulawesi Tengah cukup besar. Bank Indonesia mencatat peredaran […]