Warga Pinogu Hilang Terseret Arus Sungai Olama

Azis
Petugas Basarnas Gorontalo melakukan pencarian terhadap warga Desa Dataran Hijau, Kecamatan Pinogu, Bone Bolango, Abd. Karim Ahmad yang hilang terseret arus sungai Olama. (istimewa)
Bagikan:

GORONTALO – Rentetan peristiwa orang terseret arus mewarnai awal 2020. Setelah seorang pemuda 18 tahun terseret arus di Pantai Tolitohuyu, Kecamatan Monano, Gorontalo Utara.

Kejadian serupa dialami Abd. Karim Ahmad, warga Desa Dataran Hijau, Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango, kemarin (2/1/20). Abd. Karim dinyatakan hilang terbawa arus Sungai Olama.

Informasi yang dirangkum, Abd.Karim datang ke tepi Sungai Olama untuk mandi. Setibanya di tepi sungai, Abd. Karim langsung melepaskan pakaian dan kemudian melompat ke sungai.

BACA  Terseret Arus Sungai Karyawan PT Poso Energy Tewas

Dua warga Desa Dataran Hijau, Kecamatan Pinogu, Ismail Nauti dan Rifan Sahi, sempat melihat Abd.Karim yang melompat ke sungai. Kala itu keduanya sedang berada di tepi Sungai Olama untuk mengamankan ternak sapi miliknya. Sebab saat itu arus Sungai Olama makin meningkat.

Saat sedang memindahkan ternak sapi, Ismail dan Rifan, masih melihat Abd. Karim sedang berenang menyebrangi arus sungai.

BACA  Warga Donggala Hilang Terseret Arus Sungai Sulewana Poso Saat Selamatkan Sapinya

Tak berapa lama, Abd.Karim tak lagi terlihat. Ismail dan Rifan sempat berusaha mencari, tetapi korban tak ditemukan. Sampai saat ini, pencarian terhadap korban masih sementara dilakukan.

Kepala Kantor Basarnas Gorontalo, Djefri Mewo, mengatakan pihaknya telah mengerahkan tim Basarnas Gorontalo untuk proses pencarian korban. Bebrapa tim sudah berada di lokasi kejadian dan mulai melakukan penyisiran aliran sungai.

“Memang benar bahwa kami telah mendapat laporan tersebut. Dan lapora itu langsung kita tindak lanjuti dengan menurunkan tim untuk proses pencarian korban. Kami juga sudah melakukan kordinasi dengan pihak BPBD Kabupaten Bone Bolango,” jelas Djefri

BACA  Warga Donggala Hilang Terseret Arus Sungai Sulewana Poso Saat Selamatkan Sapinya

Ia menambahkan, dalam proses pencarian korban selain BPBD, juga melibatkan dari unsur masyarakat setempat. Tujuannya agar lebih mempercepat pencarian korban yang hilang.

“Jadi tim yang turut melakukan pencarian korban itu dari tim recue ada 9 orang ditambah dengan 2 orang dari BPDB Bone Bolango serta masyarakat setempat,”jelasnya.(BC-AM).

Next Post

Ternyata Selama 2019 Sulteng Diguncang 1.099 Gempa

PALU- Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami aktivitas gempa bumi sebanyak 1.099 kali.  Dan 82 kali dirasakan masyarakat dalam berbagai magnitudo dan kedalaman selama tahun 2019. Hal ini sesuai  data yang […]