Tiga Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir, Kendaraan Tak Bisa Melintas di Kabupaten Barru

Azis
Hujan dengan intensitas lebat mengguyur hampir sebagian besar wilayah Sulsel. Imbasnya, sejumlah daerah terdampak banjir.(Fajar)
Bagikan:

MAKASAR – Intensitas hujan yang mengguyur wilayah Sulawesi Selatan beberapa hari terakhir mengakibatkan sejumlah daerah mulai kebanjiran. Diantaranya di Kabupaten Barru, Pinrang dan Kota Parepare.

Kepala BPBD Sulawesi Selatan, Ni’mal Lahamang membenarkan, dampak cuaca ekstrem sudah sangat terasa di wilayahnya. Sejumlah daerah mulai tergenang air karena curah hujan yang cukup tinggi. Namun kondisinya masih bisa ditangani.

“Iya di mana-mana sudah muncul genangan air, ketinggiannya belum signifikan. Diantara 24 kabupaten/kota, ada tiga daerah yang intens masukkan laporan genangan air yakni Kabupaten Barru, Pinrang dan Parepare,” kata Ni’mal Lahamang dilansir Merdeka, Minggu (12/1).

BACA  Diterjang Banjir JembatanA Ambruk, Gorontalo-Sulteng Putus, Lima Desa di Buol Terendam

Luwu Raya Longsoran, Kabupaten Barru Jalan Putus

Wilayah Luwu Raya meliputi Kabupaten Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara dan Kota Palopo yang dikhawatirkan. Namun hingga saat ini belum ada laporan soal dampak cuaca ekstrem.

“Wilayah Luwu Raya itu pegunungan, yang dikhawatirkan di sana adalah longsoran tapi hingga siang ini belum ada laporan,” kata Ni’mal.

Sementara itu, Kepala seksi kesiapsiagaan BPBD Barru, Abdul Muhaemin menuturkan, dampak cuaca ekstrem membuat akses jalan di Kabupaten Barru terputus. Tidak bisa dilintasi kendaraan transportasi darat karena genangan air.

BACA  Puluhan JT Ikut Ijtima di Gowa Sulsel, Ikut Rapidtes Pemkab Gorontalo

Semua kecamatan di Kabupaten Barru tergenang air. Terutama di kecamatan Malluse Tasi, Kecamatan Balusu dan Kecamatan Soppeng Riaja. Di Kecamatan Malluse Tasi, tepatnya di Desa Manuba dan Desa Depo, akses jalannya tidak bisa dilalui kendaraan.

“Karena luapan air Sungai Lanrae di sekitar dua desa itu Manuba dan Depo, air meluber ke jalan sehingga kendaraan tidak bisa melintas. Ketinggiannya memang hanya 30 cm tapi arusnya yang sangat deras,” ujarnya.

Sementara di Desa Balusu, Kecamatan Balusu, ketinggian air sekitar 2 meter atau sudah hampir mencapai lantai rumah panggung warga yang berada di dekat bibir Sungai Balusu Lampoko.

BACA  Banjir di Wosu Morowali, Belasan Rumah Warga Terendam

Selanjutnya di Kecamatan Soppeng Riaja. Luapan air telah mencapai poros jalan trans Sulawesi padahal posisi jalan poros itu tingginya mencapai 180 cm dari posisi permukiman. Diprediksi, permukiman warga juga telah tergenang.

“Ada satu rumah warga di perbatasan Desa Siddo dan Lawallu di Kecamatan Soppeng Riaja, roboh karena deras arus air dan terjangan angin. Sejak pukul 10.00 wita hingga siang ini, hujan masih terus mengguyur disertai angin kencang,” kata Abdul Muhaemin. BC-AM).

Next Post

Komsumsi Obat Herbal, Warga Boalemo Tewas

TILAMUTA – Diduga mengkumsumsi obat ilegal, Harson Agu warga Dusun pangimba Selatan, Desa Karya Murni, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo meninggal dunia kemarin (11/01/2020). Pria yang akrab disapa Ka Oni ini […]