Ternyata Pergerakan Thrust Fault, Picu Gempa Magnitudo 6,6 di Teluk Tomini Sulawesi

Azis
Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,6 terjadi di Bolaang Uki, Sulawesi Utara (Sulut), pada Ahad pukul 23.58 WIB. Gempa tidak berpotensi Tsunami.(Republika)
Bagikan:

JAKARTA – Setelah terjadinya gempa bumi tektonik magnitudo 6,6 mengguncang Teluk Tomini, Taman Nasional Togean, Sulawesi Tengah.Tepatnya arah Selatan Kota Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara.

Terus dipantau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofsika (BMKG). Namun hingga hari Senin, 20 Januari 2020 pukul 00.57 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

BACA  Gempa 4,9 Guncang Gorontalo, Aleg Gorut Berhamburan

Hasil analisis BMKG menunjukan gempabumi yang semula memiliki kekuatan M=6,6 selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi Mw=6,2.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0.1 LS dan 123.86 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 57 km arah Selatan Kota Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara pada kedalaman 126 km. Hasil permodelan menunjukan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

BACA  Gempa M 6,3 Guncang Donggala, Akibat Sesar Palu Koro

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng laut Maluku.

BACA  BMKG Sebut Aktivitas Gempa Pacitan dan Selatan Jawa Meningkat

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik Thrust Fault,”jelas Rahmat,dilansir Trubus.id Senin (20/01/2020).

Rahmat mengungkapkan guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Luwuk IV-V MMI, Bitung,Manado,Kotamobagu, Gorontalo dan Malili II-IIIMMI.(BC-AM)

Tag: , , ,
Next Post

Waspada Kelelahan Akibat Bekerja, Bisa Ganggu Detak Jantung

JAKARTA – Salah satu masalah yang cukup sering dihadapi oleh pekerja kantoran adalah kelelahan bekerja atau burnout syndrome. Selain menurunkan performa kerja, burnout syndrome ternyata juga memengaruhi kesehatan, terutama detak jantung Anda. Mengapa kondisi ini bisa terjadi? Burnout syndrome ternyata bisa memengaruhi irama detak jantung. Pada tahun 2019, WHO menjelaskan […]