Imbas Virus Corona, Harga Bawang Putih Mulai Meroket

Azis
Pekerja menurunkan bawang putih jenis Cincau (TEMPO)
Bagikan:

JAKARTA – Imbas wabah Virus Corona mulai mempengaruhi harga bawang. Buktinya produk yang selama ini diimpor dari china ini harganya mulai meroket.

Kondisi dipicu sikap pemerintah melalui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang sebelumnya menyatakan pihaknya membatasi sementara masuknya bahan pangan dari Cina. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran virus berbahaya itu.

Sejauh ini, Virus Corona sudah masuk di beberapa negara. Syahrul tak ingin virus berbahaya itu masuk ke Indonesia karena bisa membahayakan berbagi sektor termasuk ekonomi dan lainnya.

BACA  BPTP Kembangkan Kopi dan Bawang Putih di Napu

Maluku dan Sumatera

Sementara itu Lonjakan harga bawang di antaranya terjadi di Ternate, Maluku Utara. Ketua Asosiasi Pedagang Bawang, Rica dan Tomat Ternate, Nursidik , menyatakan, meluasnya isu Virus Corona di masyarakat membuat harga bawang putih dan bawang merah ikut naik.

“Komoditi bawang putih sering diimpor dari Cina dan India,” katanya,dilansir Bisnis Indonesia kemarin.

Nursidik menyebutkan dalam rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Ternate sebelumnya telah muncul prediksi Virus Corona mempengaruhi harga bawang. Selama ini komoditas tersebut dipasok dari Manado, Sulawesi Utara.

BACA  Bawang Putih, Ternyata Obat Alami yang Ampuh Atasi Flu

Saat ini harga bawang merah di Ternate saat ini Rp 60 ribu per kilogram atau naik dari semula Rp 40 ribu – Rp 45 ribu per kilogram.

Selanjutnya di pasar tradisional Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, misalnya. Harga bawang putih naik menjadi Rp 60.000 per kilogram dari sebelumnya hanya kisaran Rp 40.000 per kilogram.

Mumun, salah seorang pedagang bawang di Pasar Baru Baturaja, menyebutkan, kenaikan harga tersebut terjadi sejak beberapa hari lalu disebabkan karena agen pemasok dari Pulau Jawa mematok harga tinggi. Walhasil, pedagang di wilayah setempat terpaksa menaikkan harga jualnya agar tidak merugi.

BACA  Imbas Virus Corona, Pariwisata Sulut Terpukul

“Menurut informasi kenaikan harga ini dipicu karena petani bawang di daerah Pulau Jawa mempercepat masa panen akibat musim hujan,” kata Mumun.

Pedagang lainnya, Yanto, juga menyebutkan terbatasnya stok bawang putih semakin mendorong kenaikan harga.

“Lain halnya dengan bawang merah harganya masih stabil yaitu dipatok seharga Rp 40.000 per kilogram dan stok barang banyak di pasaran,” ujarnya.(BC-AM).

Next Post

Gorontalo Peduli Korban Kebakaran Tolitoli, Mahasiswa hingga Wartawan Serta Musisi Turun ke Jalan

GORONTALO – Bencana kebakaran yang menghanguskan 385 rumah di Kelurahan Siduarjo, Kacamatan Baloan, Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi tengah beberapa waktu lalu. Peristiwa yang memakan korban satu warga meninggal dunia serta […]