PALU– Imbas wabah virus COVID-19 mulai memberikan dampak bagi dunia perhotelan di Provinsi Sulawesi Tengah khususnya di Kota Palu. Dikabarkan ada dua hotel berbintang tutup dan merumahkan Ratusan karyawan.
Secara detail sesuai data menurut Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)BPD PHRI Sulteng, Fery Taula.Sejumlah hotel berbintang di wilayahnya telah merumahkan sebanyak 324 orang karyawan.
“Data tersebut belum termasuk hotel non bintang,api jika dikalkulasikan dengan jumlah hotel non bintang lainnya. Diperkirakan mencapai sekitar 500 karyawan yang dirumahkan.” ungkapnya seperti dilansir sultengterkini kemarin (06/04/2020).
Sedang karyawan yang dirumahkan,menurutnya yakni Daily Worker (DW), kontrak bahkan karyawan tetap.Karyawan tetap merupakan alternatif terakhir utk dirumahkan,” jelasnya.
Alternatif lain yang terjadi dilakukan perusahaan karyawan tetap bekerja namun digajihnya tinggal separuh. “Ada sekitar 220 karyawan tetap bekerja sebagaimana mestinya. Namun gaji yang diterima dari pihak perhotelan hanya 50 persen,”bebernya.
Selanjutnya Fery memberikan alasan sehingga pihak hotek akhirnya merumahkan karyawannya. Diantaranya karena sepinya tamu serta tingkat hunian yang sangat rendah, membuat perusahaan tidak memiliki cash flow untuk membiayai operasional, termasuk gaji.
“Karyawan dirumahkan karena perusahaan tutup. Tutup karena tidak ada tamu dan tingkat hunian yang sangat rendah dengan persentase maksimal 10 persen saja. Jadi perusahaan tidak memiliki cash flow untuk membiayai operasional termasuk gaji,” katanya.
Namun demikian, diakuinya masih ada beberapa hotel berbintang di Kota Palu tampak masih beroperasi dan memperkerjakan beberapa karyawannya.
Sedang dua hotel yang tutup sementara di Kota Palu itu adalah Santika dan Zamrud.“Kedua hotel itu tutup mulai 1 sampai 30 April, tetapi bisa buka lebih cepat kalau keadaan membaik,” tutur Ketua DPD Gabungan Industri Pariwisata Indonesia Sulteng itu.
Khusus Hotel Santika Palu kata dia, tetap ada karyawan administrasi yang bekerja, tetapi sepanjang April ini hotel tersebut tidak menerima tamu.
“Reservasi Mei dan seterusnya dilayani,” ujarnya.(BC-AM).