POSO – Sejumlah warga di Poso, mendesak pemerintah daerah dan Pusat. Untuk melibatkan aparat TNI dalam penuntasan. Kelompok sipil bersenjata jaringan Ali Kalora Cs dengan sandi operasi Tinombala.
Aspirasi ini direspon Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu. Ia berjanji akan meneruskan aspirasi tersebut ke jenjang yang lebih tinggi provinsi dan pusat.
Menurut Darmin, aspirasi warga tersebut sejalan dengan apa yang ada di pikiran Pemda dan DPRD Poso. Yang diakui dalam waktu dekat akan mengundang seluruh pihak terkait seperti Polres.
Tokoh Agama serta tokoh masyarakat dalam menyikapi perkembangan keamanan di Poso yang semakin mengkwatirkan itu.
“Saya sangat memahami apa yang menjadi keluhan dan permintaan warga. Ini kita harus bertindak cepat.
Kita minta untuk dilakukan evaluasi pelaksanan Ops Tinombala di Poso. Cukup sudah warga menjadi korban. Kita tidak mau lagi ada korban berikutnya,’’ janji Bupati Darmin.
Seperti dilansir Mall online, respon Bupati Poso ini menyikapi warga dan para tokoh pemuda dan masyarakat. Warga Dusun Sipatuo, Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara.
Ketika menyampaikan aspirasinya seputar penanganan operasi Tinombala dalam penuntaan kelompok bersenjata di Kabupaten Poso.
Minta Evaluasi Operasi Tinombala
Dalam dialog langsung dengan Bupati Poso dan para anggota DPRD. Selama satu jam, kemarin (28/4). Mukti Ali (40) warga Dusun Sipatuo, Desa Kilo menilai operasi Tinombala II 2020. Oleh aparat Kepolisian tidak maksimal dan terkesan berlarut-larut.
Menurutnya, selama 10 tahun, sejak 2010, operasi pengejaran DPO. Dengan sandi yang berbeda-beda mulai ops Camar-Maleo hingga Tinombala II 2020. Perburuan DPO teroris tidak tuntas, bahkan semakin membuat panik dan takut warga .
“Kami warga Poso Pesisir Utara meminta pemerintah untuk melibatkan TNI, dalam Operasi Tinombala Poso. Kalau TNI dilibatkan, pasti semua akan tuntas. Tolong dengarkan permintaan kami ini,’’ ungkap Mukti dengan nada sedih.
Selain Mukti, permintaan yang sama juga disampaikan oleh tokoh pemuda setempat Husni Tamrin. Menurutnya sinergitas antara TNI–Polri dalam penuntasan kelompok DPO sipil bersenjata di Poso. Akan maksimal dan tidak akan berlarut. Apalagi jumlah DPO sudah tidak terlalu banyak.
Jika permintaan tersebut tidak direspon oleh Pemerintah, dia mengancam akan mengajak warga setempat untuk turun ikut mencari para DPO kelompok Ali Kalora. Yang diketahuinya bersembunyi tidak jauh dari lokasi perkebunan mereka.
“TNI harus bergabung. Sudah sekitar 10 tahun operasi pengejaran DPO berlangsung, cukup sudah kita menderita.
“Semua hasil panen yang ada di kebun tidak bisa kita ambil dengan maksimal. Aktivitas dihantui oleh ketakutan. Pokoknya warga di sini sudah merasa tidak aman,’’ keluh Husni.(Mall/BC-AM)